
Tak kenal maka tak sayang, ungkapan inilah yang mungkin
penting bagi kita untuk memahami dan mengenal lebih dekat apa itu PKK dan
seperti apa gerak langkahnya?. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau yang
akrab dikenal dengan singkatan PKK adalah sebuah gerakan kemasyarakatan yang
terstruktur dari tingkat pusat sampai ke lini dasar terbawah di kalangan
masyarakat atau dikenal dengan Dasa Wisma. Sejarah Geraka Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga ini berangkat dari keprihatinan atas kondisi masyarakat
Indonesia dikala itu, dimana banyak sekali masyarakat yang idup dibawah garis
kemiskinan. Di tahun 1957, pada Seminar Home Economic di Bogor merupakan awal
mula gerakan pembangunan masyarakat yang menghasilkan 10 rumusan Segi Kehidupan
Keluarga.
Hal ini kemudian ditindak lanjuti oleh Kementrian
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan di tahun 1961 yang menetapkan 10 Segi
Kehidupan Keluarga sebagai Kurikulum Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang
diajarkan di sekolah-sekolah oleh Pendidikan Masyarakat. Kebijakan ini disambut
baik oleh Istri Gubernur Jawa Tengah kala itu, sehingga di tahun 1962. Berawal
dari keprihatinannya akan kondisi masyarakat yang banyak menderita kelaparan
karena buruknya kondisi perekonomian kala itu. Dengan menginisiasi membentuk
PKK dari tingkat Provinsi sampai ke desa dan kelurahan. Gerakan Pendidikan
kesejahteraan Masyarakat ini melibatkan unsur istri Pimpinan Daerah, Tokoh
agama dan Tokoh masyarakat baik
laki-laki maupun perempuan. Keseriuan dalam melaksanakan 10 Program ini
ternyata tidak sia-sia, gerakan PKK kala itu terbukti mampu mengangkat taraf
perekonomian, membantu mangatasi permasalahan kesehatan, kelapran hing pada
masalah sosial yang sering kali terjadi pada kaum perempuan.
Dari keberhasilan PKK di Jawa tengah inilah yang kemudian
oleh Presiden Republik Indonesia gerakan ini dianjurkan untuk dilaksanakan di
daerah-daerah seluruh Indonesia. Sehingga pada tanggal 27 Desember 1972 Menteri
Dalam Ngeri mengirimkan surat kawat Nomor SUS 3/6/12 kepada Gubernur Jawa Tengah
untuk merubah nama Pendidikan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga dan tembusan surat tersebut disampaikan kepada Gubernur
seluruh Indonesia. Pada tahun 1978 diselenggarakan Lokakarya Pembudayaan 10
Segi Pokok PKK, yang menghasilkan rumusan 10 Program Pokok PKK yang sampai
sekarang menjadi program Gerakan PKK. Berdasarkan Keputusan Presiden No 28
Tahun 1980, tentang Perubahan LSD menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(LKMD), posisi PKK sebagai Seksi ke-10 di LKMD, selanjutnya Gerakan PKK dibina
oleh Departemen Dalam Negeri.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 4 tahun
1982, Tim Penggerak PKK Pusat dibentuk dan dipimpin oleh Ibu Amir Mahmud, istri
Menteri Dalam Negeri saat itu. Sebagai langkah selanjutnya, diadakan pemantapan
Gerakan PKK baik tentang pengelolaan dan pengorganisasiannya maupun program
kerja dan administrasi melalui Pelatihan, Orientasi, RAKON, dan RAKERNAS.
RAKERNAS I PKK diadakan pada bulan Maret 1982. Selanjutnya tahun 1983 di bawah
pimpinan Ibu Kardinah Soepardjo Roestam, melaksanakan RAKERNAS II PKK untuk
memantapkan kelembagaan PKK dengan 10 Program Pokok PKK nya. Setiap tahun
diadakan Rapat Konsultasi, lima tahun sekali diselenggarakan Rapat Kerja
Nasional (RAKERNAS) PKK. Kemudian pada Sidang Umum MPR Tahun 1983, berdasarkan
TAP MPR No. II/MPR/1983 tentang GBHN, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
ditetapkan sebagai salah satu wahana untuk meningkatkan Peranan Wanita Dalam
Pembangunan. Pada tahun 1984 diterbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun
1984 tentang Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang menetapkan tentang
pengertian, tujuan, sasaran, fungsi, tugas Gerakan PKK, dan ketentuan
atribut-atributnya. Tahun 1987 atas persetujuan Presiden RI dibentuk
Kelompok-kelompok PKK Dusun/Lingkungan, RW, RT, dan kelompok Dasawisma, guna
meningkatkan pembinaan warga dalam melaksanakan 10 Program Pokok PKK dan mulai
tahun 1988 PKK mendapatkan penghargaan-penghargaan Internasional seperti
Maurice Pate, Sasakawa Health Price, maupun penghargaan tingkat nasional dan
daerah. RAKERNAS III PKK dilaksanakan pada saat dipimpin oleh Ibu Ketua Umum
Ibu Kardinah Soepardjo Roestam pada tahun 1988, memantapkan pelaksanaan
program-program PKK dan mendapatkan penghargaan Hari Bumi Sedunia di Miami,
Amerika.