KADEMANGAN - Tim Penggerak PKK Kelurahan Pohsangit Kidul menggelar Bimbingan Teknis Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), Kamis (21/8), di Pendapa Kelurahan Pohsangit Kidul. Kegiatan ini dibuka Ketua TP PKK Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin yang diikuti kader PKK dan posyandu setempat.
Dalam sambutannya, dr. Evariani menegaskan pentingnya pemahaman masyarakat, khususnya para ibu, terhadap tujuan dari program Rumah Pangan B2SA sebagai langkah nyata untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal.
“Kita harus sadar bahwa Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk sumber karbohidrat, protein, lemak, hingga rempah-rempah. Namun, semua ini hanya akan bermanfaat jika dimanfaatkan secara cerdas dan seimbang,” tegasnya.
Dokter Eva, demikian ia akrab disapa, menekankan pemenuhan kebutuhan pangan bergizi bukan hanya soal makanan di atas meja, tetapi juga berperan besar dalam pembentukan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Berdasarkan data skor Pola Pangan Harapan (PPH), angka ideal konsumsi energi adalah 2.100 kkal per hari, namun Kota Probolinggo baru mencapai skor 81,4 dengan konsumsi energi rata-rata 1.855 kkal per kapita.
“Jika dewasa saja kekurangan, apalagi anak-anak dan ibu hamil? Ini bisa berdampak langsung terhadap stunting dan gizi buruk. Maka program B2SA ini menjadi penting untuk mengatasi masalah tersebut melalui edukasi dan pemberdayaan,” lanjutnya.
dr. Evariani juga mengajak warga untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan mandiri, dari menanam sayur dan buah, memelihara ikan lele atau ayam, hingga membentuk koperasi peternakan. Ia pun mendorong agar Kelurahan Poh Sangit Kidul menjadi role model pengembangan Rumah Pangan B2SA, yang ke depannya akan dijadikan objek studi banding oleh kelurahan lain.
“PR-nya jelas. Enam bulan ke depan, kita akan datang kembali untuk mengevaluasi implementasi nyata dari program ini. Kita ingin melihat rumah percontohan pangan B2SA yang terintegrasi, produktif, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” ujarnya sambil mengapresiasi komitmen lurah dan kader PKK setempat.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kelurahan Poh Sangit Kidul, Laksmia Diah Agung, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Badan Pangan Nasional. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui pengolahan bahan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
“Bimtek ini menjadi langkah awal implementasi pola konsumsi B2SA, khususnya bagi daerah yang masuk dalam peta kerentanan pangan. Melalui pengolahan pangan berbasis sumber daya lokal, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemandirian pangan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Dalam bimtek ini, peserta mendapatkan materi tentang pola konsumsi gizi seimbang, teknik pengolahan bahan pangan lokal, hingga strategi pemanfaatan lahan pekarangan sebagai lumbung pangan keluarga.
Program Rumah Pangan B2SA tidak hanya bertujuan memperbaiki pola makan masyarakat, tetapi juga mendorong partisipasi aktif warga dalam pembangunan ekonomi melalui sektor pangan berbasis komunitas. Dengan dukungan lintas sektor dan komitmen warga, diharapkan Poh Sangit Kidul mampu menjadi pelopor pengembangan sistem pangan lokal yang mandiri dan berkelanjutan. (es/fa)













