MAYANGAN – Panggung Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) di Alun-alun memberikan suguhan berbeda, Minggu (29/6) sore. Di antara cuaca gerimis, mendung, panas kemudian hujan deras, pengisi acara Sore Inklusifest tetap semangat unjuk penampilan.
Lantunan Lagu “Mangu” Fourtwnty yang viral membuka penampilan dari SLB Sinar Harapan 1, dilanjutkan lagu milik Andmesh “Senyumlah”. Tepuk tangan kian riuh saat penari anak-anak SLB Negeri membawakan Tari Kebyok Anting-anting, sebuah tari yang menceritakan tentang permainan anak-anak.
Saat Annisa dan kawan-kawannya tampil, guru ekstra tari mereka pun bersiap jauh di depan panggung memberikan aba-aba tarian. Hal ini dilakukan agar mereka bisa mengingat-ingat gerakan tari selanjutnya. Mereka berlatih sejak awal Juni lalu. Karena tuna rungu, latihan mereka berdasarkan hitungan.
“Setiap anak berbeda-beda. Belajar tari dari hitungan, jadi harus berlatih agar selaras. Senang banget soalnya anak-anak diberi ruang, diberi panggung yang biasanya untuk anak-anak yang biasa, tetapi kini ada untuk anak-anak istimewa. Kami bangga ada ruang untuk mencurahkan kreativitas bagi anak-anak,” tutur Yasmina Afni Farida, guru ekstra tari SLB Sinar Harapan 1.
“Kami senang bisa tampil dan dilihat banyak orang. Tidak grogi, percaya diri. Terima kasih untuk Pemerintah Kota Probolinggo, kami bisa diajak lagi,” kata Annisa dan Merlin, siswa kelas 5 dan 8, SLB Sinar Harapan 1, sesaat usai tampil di atas panggung.
Tidak hanya membawakan musik, bernyanyi dan menari, mereka juga menampilkan silat, fashion show dan hadrah. Selain SLB di Kota Probolinggo, sejumlah komunitas pun ikut memeriahkan panggung Semipro 2025. Seperti Y-AMI (Yayasan Ananda Mutiara Indonesia) Probolinggo, Pedisapro, KDK (Kelompok Difabel Kanigaran, Gerkatin Probolinggo (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) dan PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) Probolinggo.
Ketua TP PKK Kota Probolinggo dr Evariani Aminuddin, yang menyaksikan gelaran bersama pengurus PKK lainnya hanyut dalam penampilan memukau di Sore Inklusifest Semipro 2025. Evariani pun berinteraksi dengan anak-anak dan orang-orang hebat di Kota Probolinggo ini.
Katanya, salah satu cita-cita TP PKK Kota Probolinggo adalah bersinergi dengan forum disabilitas di kota ini. Pihaknya selalu mengampanyekan kemampuan mereka di dunia luar agar tidak ada lagi stigma negatif.
“Setiap individu itu unik. Ini luar biasa. Kita temukan ketidaksempurnaan fisik tetapi terdapat kelebihan, keistimewaan melebihi manusia normal. Anak-anakku sayang, tumbuhlah, kenali bakat diri masing-masing untuk dikembangkan. Setiap anak memiliki potensi dan bisa menjadi anak hebat di masa depan,” tutur dr Eva.
Kepada pengasuh dan instruktur, para guru, dr Eva mengungkapkan apresiasi dan rasa bangga atas jerih payahnya mendidik anak-anak. “Untuk orang tua yang punya anak istimewa, kembangkan potensi anak. Jangan batasi dunia mereka. Mereka setara dan punya hak yang sama di muka bumi ini. Saya ucapkan terima kasih untuk semua yang sudah terlibat dalam kegiatan ini. Anak-anak semoga menjadi anak soleh dan soleha, membanggakan orangtua, agama dan bangsa,” pesan Ketua TP PKK ini. (fa/pin)














