Tingkatkan Kewirausahaan, KDK Kebonsari Kulon Ikuti Pelatihan Olahan Makanan dan Minuman

Kelompok Masyarakat (Pokmas) Rengganis Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran menggelar pelatihan dasar olahan makanan dan minuman bagi penyandang disabilitas di Ombass café and resto, Kamis (15/5) pagi.

KANIGARAN—Kelompok Masyarakat (Pokmas) Rengganis Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran menggelar pelatihan dasar olahan makanan dan minuman bagi penyandang disabilitas di Ombass café and resto, Kamis (15/5) pagi.

Ketua TP PKK Kota Probolinggo, dr. Evariani Aminuddin membuka kegiatan pelatihan yang diikuti 20 peserta dari Kelompok Disabilitas Kelurahan (KDK) Kebonsari Kulon, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan penyandang disabilitas dalam bidang olahan makanan, sehingga mereka dapat mandiri dan berdaya saing dalam dunia usaha.

“Momen pelatihan ini harus menjadi motivasi bagi penyandang disabilitas khususnya di Kelurahan Kebonsari Kulon untuk terus berupaya, berdaya dan mandiri, menjadikan keterbatasan sebagai peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga tercapai kesetaraan sosial yang harmonis dalam mewujudkan Kota Probolinggo yang sejahtera baik dari sisi materiil maupun spiritual,” ujarnya.

Eva menambahkan, hingga saat ini, baru 6 (enam) kelurahan yang memiliki Kelompok Disabilitas Kelurahan (KDK). Salah satunya Kelurahan Kebonsari Kulon yang telah membentuk dan membina KDK dengan nama KDK Mandiri. Ia mengapresiasi kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan keterampilan tetapi juga bentuk komitmen bersama dalam mendorong kemandirian, inklusi dan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas.

Setiap individu, lanjutnya, memiliki potensi yang luar biasa tanpa terkecuali. Tugas pemerintah dan masyarakat adalah membuka ruang, menyediakan akses dan menciptakan kesempatan yang adil bagi semua warga, termasuk penyandang disabilitas.

“Tadi saya mencicipi kue buatan saudara-saudara kita ini. Rasanya lezat dan punya nilai jual, tinggal dipackaging dan bikin brosur untuk promosinya. Saya yakin dengan kreativitas dan pelatihan yang tepat, para peserta ini mampu menghasilkan karya-karya yang tidak hanya lezat, tapi juga bernilai jual tinggi. Dari sini nantinya akan lahir wirausahawan kuliner berbakat yang menginspirasi banyak orang,” harapnya.

Eva juga menyampaikan rencananya di Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo di tanggal 4 September mendatang, akan digelar bazaar kuliner di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, untuk menampilkan kuliner dari semua kelurahan di Kota Probolinggo. “Dari sekarang disiapkan kalau mau ikut. Hasil buatan para penyandang disabilitas akan kita kampanyekan, agar semua warga bisa merasakan. Insyaallah, saya bersama jajaran terkait akan terus berupaya memasarkan produk-produk buatan penyandang disabilitas agar bisa dinikmati dengan pangsa pasar yang lebih luas,” tandasnya.

Senada dengan Ketua TP PKK, Anggota Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Nunung M. Toha mengatakan pemasaran menjadi hal penting untuk meningkatkan penjualan produk. Terutama melalui marketing digital untuk memperluas penjualan. “Jika tidak ada pemasaran, konsumen tidak akan tahu tentang produk yang dihasilkan. Rendah nanti penjualannya. Manfaatkan juga era digital sekarang ini untuk memudahkan komunikasi dan memperluas penjualan. Kami akan bantu mengawal akses-akses untuk pemasarannya sehingga produk-produk penyandang disabilitas ini bisa dijual,” ucapnya.

Di akhir acara, Ketua TP PKK dr. Evariani mengajak bernyanyi bersama lagu dari Citra Scholastika yang berjudul “Pasti Bisa”, guna memotivasi dan menyemangati para penyandang disabilitas. Kemudian dilanjutkan dengan memasak bersama penyandang disabilitas dengan menu brownies dan puding labu kuning. (mir/pin)

LINK TERKAIT